KOMANDO
RESORT MILITER 051/WIJAYAKARTA
KOMANDO DISTRIK
MILITER 0507/BEKASI
LAPORAN
PELAKSANAAN
PENDIDIKAN KURSUS BINTARA TERITORIAL
( SUS BA TER ) TNI – AD TA. 2014
Disusun oleh :
1.
Nama :
M. Ekwanudin
Pangkat : Serma
N R P : 3900167071069
2.
Nama :
Suwito
Pangkat : Serda
N R P : 31000381440879
KOMANDO RESORT MILITER 051/WIJAYAKARTA
KOMANDO DISTRIK
MILITER 0507/BEKASI
LAPORAN PELAKSANAAN
PENDIDIKAN KURSUS
BINTARA TERITORIAL
( SUS BA TER ) TNI –
AD TA. 2014
I.
PENDAHULUAN
1.
UMUM.
a.
Pembinaan
teritorial adalah merupakan suatu kegiatan yang harus terus menerus bertahap,
meningkat dan berlanjut sehingga kekuatan wilayah dapat dijadikan ruang dan
kondisi juang yang tangguh untuk mampu dihadapkan kepada setiap ancaman yang
datang dari luar maupun dari dalam sehingga terbentuknya suatu ketahanan
nasional dan mewujudkan tujuan nasional.
b.
Pendidikan
khusus teritorial TNI-AD TA.2014 ini berguna sebagai sarana untuk merubah
sikap, pemikiran, gagasan dan tingkah laku dari seorang prajurit yang notabene
tulang punggung satuan atau jembatan penghubung antara pimpinan ( Perwira )
dengan bawahan ( Bintara ).
c.
Laporan
ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pendidikan kursus bintara
teritorial TNI-AD TA.2014 yang telah dilaksanakan sesuai dengan kurikulum
pendidikan TNI-AD TA.2014
2.
MAKSUD DAN TUJUAN
a Maksud. Untuk memberikan gambaran kepada
komando atas tentang pelaksanaan pendidikan kursus Bintara Teritorial TNI-AD
TA.2014 dan hasil yang dicapai.
b. Tujuan. Melaporkan hasil pelaksanaan
pendidikan kursus Bintara Teritorial TNI-AD TA.2014
3.
RUANG LINGKUP
a. Pendahuluan
b. Pokok-pokok
Penyelenggaraan.
c. Pelaksanaan
Pendidikan.
d. Hasil
Yang dicapai.
e. Penutup.
4.
DASAR
a.
Surat
perintah Danrem 051/WKT Dam Jaya Nomor : Sprint / 170 / IV /2014 Tanggal 01
April 2014 tentang perintah pelaksanaan pendidikan kursus Bintara Teritorial
TNI-AD TA.2014
b.
Rencana
kerja Kodim 0507/Bekasi TA. 2014 Bidang Pendidikan dan Latihan TA. 2014
II.
POKOK-POKOK
PENYELENGGARAAN
5.
TUJUAN. Untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan,
dan kualitas kepemimpinan lapangan seorang Bintara Teritorial TA. 2014 dan
penguasaan terhadap tehnis kecabangan dalam rangka mendukung tugas pokok
TNI-AD.
6.
SASARAN.
a.
Kuantitatif. Para siswa kursus Bintara Teritorial TNI-AD
yang memiliki kemampuan kepemimpinan baik dan sesuai kondisi satuannya sehingga
dapat melaksanakan kinerja dengan memperdayakan ilmu yang didapat dari lembaga
guna mendukung pencapaian tugas pokok TNI-AD
b.
Kualitatif.
1)
Terwujudnya kemampuan seorang bintara yang
menguasai pengetahuan dan keterampilan tehnis teritorial
2)
Terwujudnya kemampuan seorang Bintara yang
dapat mendukung satuan untuk melaksanakan tugas pokok TNI-AD.
3)
Terwujudnya kemampuan seorang Bintara yang
dapat mendukung Satuan dalam melaksanakan Latihan Satuan.
7.
WAKTU DAN TEMPAT
a.
Waktu : Tanggal 5 April s.d 3 Mei 2014
b.
Tempat : Dodikjur Rindam Jaya
8.
MACAM, SIFAT, METODE
a.
Macam : Pendidikan
b.
Sifat : Dikendalikan
c.
Metode : Teori dan Praktek
9.
MATERI PELAJARAN.
a.
Orgas Satkowil.
1)
Organisasi
korem
a)
Eselon
pimpinan ( Danrem )
b)
Eselon
pembantu pimpinan ( Kasrem, Kasi Intel, Kasi Ops, Kasi Pers, Kasi Log, Kasi Ter
)
c)
Eselon
Badan Pelayan ( Kasetum, Dankima, Tihubrem )
d)
Eselon
Badan Pelaksana ( Ka Infolahta, Ka Bintal, Kajas, Kapen, Pakum)
e)
Eselon
Pelaksana ( Dandim, Dan Yonif, Dantim Intel Rem)
2)
Organisasi
Kodim
a)
Eselon
pimpinan ( Dandim )
b)
Eselon
pembantu pimpinan ( Kasdim, Pasi Intel, Pasi Ops, Pasi Pers, Pasi Log, Pasi
Ter, Pabung )
c)
Eselon
Pelayan ( TUUD )
d)
Eselon
Pelaksana ( Danramil, Danunit Intel)
3)
Organisasi
Koramil
a)
Eselon
pimpinan ( Danramil )
b)
Eselon
pembantu pimpinan (Bamin Komsos, Bamin Bakti TNI, Bamin Wanwil, Batibung )
c)
Eselon
Pelayan ( Batituud )
d)
Eselon
Pelaksana (Babinsa)
b.
Sikap Teritorial.
1)
Mewujudkan
sikap dan kepribadian prajurit yang sesuai dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit
dan 8 TNI Wajib dalam menjalani hubungan dengan masyarakat guna mendukung
pelaksanaan tugas di wilayah.
2)
Sasaran
terwujudnya sikap teritorial dan kepribadian prajurit TNI AD yang meliputi :
a)
Senyum Teritorial.
b)
Tegur Sapa.
c)
Saling menghargai.
d)
Saling membantu.
e)
Gotong-royong.
f)
Tata krama.
g)
Penyesuaian diri/adaptasi.
3)
Sifat
Sikap Teritorial
a)
Mengayomi.
b)
Kebersamaan.
c)
Musyawarah
untuk mufakat.
d)
Gotong-royong.
e)
Mufakat.
4)
Peran
Sikap Teritorial. Adalah untuk
meningkatkan kebersamaan dan keeratan hubungan antara prajurit TNI AD dengan
Rakyat, sehingga terwujudnya kemanunggalan TNI-Rakyat untuk didayagunakan bagi
kepentingan pertahanan negara di darat.
5)
Pengorganisasian.
a)
Tingkat kebijakan adalah Mabesad.
b)
Tingkat operasional:
(1)
Kotama dan Balakpus TNI AD.
(2)
Pusterad.
c)
Tingkat Pelaksana.
(1)
Korem.
(2)
Brigade/Resimen/Pusdik/Balak/Kotama TNI AD.
(3)
Kodim.
(4)
Yon/Den.
(5)
Koramil.
(6)
Kompi/Rai.
c.
Kemanunggalan TNI dan Rakyat.
1)
Pengertian
a)
Keadaan
atau sikap perilaku yang menyatu dari atau bersatu TNI dan Rakyat, baik secara
lahir maupun batin dalam rangka mewujudkan Ketahanan Nasional untuk mencapai
tujuan Nasional.
b)
Baik-baik
dengan rakyat.
c)
Saling
asih
d)
Saling
asah
e)
Saling
asuh
f)
Wawasan
kebangsaan
g)
Rasa
kebangsaan
h)
Paham
kebangsaan
i)
Semangat
kebangsaan
2)
Latar
belakang sejarah
a)
Fase
sebelum Kemerdekaan RI
b)
Perjuangan
merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI Tahun 1945
3)
Perwujudan
kemanunggalan TNI dan Rakyat
a)
Kemanunggalan
TNI Rakyat oleh TNI terus dikembangkan, dipelihara dan ditingkatkan dalam
bentuk realita dalam mengisi pembangunan bangsa ke depan yang baik.
b)
Hakekat
Kemanunggalan TNI dan Rakyat.
c)
Azas-azas
Kemanunggalan.
(1)
Azas
kekeluargaan.
(2)
Azas
kerakyatan.
d)
Pokok-pokok
kebijaksanaan
(1)
Pola
komunikasi dan interaksi dalam pembinaan kemanunggalan TNI dan Rakyat.
(2)
Kemanunggalan
TNI dan Rakyat.
e)
Metode. Saling Asih, Saling Asuh, dan Saling
Asah.
f)
Sistem
perwujudan Kemanunggalan.
4)
Penyelenggaraan
kemanunggalan TNI dan Rakyat.
a)
Kemanunggalan
TNI dan Rakyat adalah merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya Sishanta.
b)
Kunci
kekuatan bangsa indonesia terletak pada kemanunggalan TNI dan Rakyat.
c)
Desa
sebagai obyek/basis kemanunggalan TNI dan Rakyat
5)
Tmmd
sebagai wujud nyata pelaksanaan kemanunggalan TNI dan Rakyat.
a)
Penugasan
TMMD
b)
Sasaran
TMMD
c)
Pelibatan
satuan TNI
d)
Penentuan
sasaran.
d.
Pembinaan Teritorial Satuan Non Kowil. Segala usaha dan
kegiatan yang dilaksanakan di sekitar wilayah pangkalan Satuan Non Kowil atau
wilayah yang sudah ditunjuk/diatur oleh Dansatkowil maupun wilayah penugasan
operasi dimana instansi/komponen bangsa lainnya secara terencana, terkoordinasi
dan sinergis dalam rangka mendukung tercapainya tugas pokok TNI AD.
1)
Ketentuan
umum.
a)
Membantu
terwujudnya kemanunggalan TNI dengan Rakyat dilingkungan sekitarnya.
b)
Sasaran
(1)
Mewujudkan kondisi yg kondusif dengan
terciptanya rasa aman dilingkungan sekitar melalui kerukunan hidup beragama,
berbangsa, bermasyarakat dan bernegara dalam rangka mendukung terlaksananya
tugas pokok satuan.
(2)
Membantu terlaksananya program pemerintah
daerah maupun pihak swasta dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
setempat maupun lingkungan.
(3)
Membantu mengatasi kesulitan masyarakat
dilingkungan sekitar terutama pada saat terjadinya bencana alam.
c)
Sifat-sifat
(1)
Terkoordinir
dan terpadu
(2)
Sederhana
(3)
Terbatas
(4)
Fleksibel/kenyal
(5)
Tepat
dan jelas(nyata)
(6)
Terus
menerus
d)
Organisasi.
(1)
Penanggung
jawab : Kasad
(2)
Penanggung
jawab pelaksanaan Binter :
(a)
Kotamawil : Pangkotamawil
(b)
Kotamapus/Balakpus/Lemdikpus :
Pang/Dan/Gub/Kadis
(3)
Pelaksanaan
Binter :
(a)
Satkowil : Dansat Kowil
(b)
Satnonkowil : Dansat non kowil
2)
Metode
dan Tehnik
a)
Metode. Bakti TNI, Binwanwil, dan Komsos
b)
Tehnik. Latihan, anjangsana, penyuluhan, dan
kegiatan bersama
3)
Kegiatan
yang dilaksanakan
a)
Tahap
perencanaan
(1)
Koordinasi
dengan kowil dan instansi terkait.
(2)
Membuat
rencana kegiatan.
b)
Tahap
persiapan
(1)
Persiapan
personil
(2)
Persiapan
sarana dan prasarana
c)
Tahap
pelaksanaan. Mewujudkan kondisi
yg kondusif dengan terciptanya rasa aman dilingkungan sekitar melalui kerukunan
hidup beragama, berbangsa, bermasyarakat dan bernegara dalam rangka mendukung
terlaksananya tugas pokok satuan.
d)
Tahap
pengakhiran
(1)
Laporan.
(2)
Evaluasi.
e.
Teknologi terapan
1)
Indonesia
adalah negara besar yang berada digaris katulistiwa dengan tanah yang subur dan
iklim yang teratur serta curah hujan yang cukup tinggi merupakan potensi
alamiah yang luar biasa dengan penduduk kurang lebih 240 juta jiwa yang
merupakan potensi yang sangat luar biasa. Kondisi tersebut seharusnya indonesia
sebagai negara yang mandiri dibidang pangan tanpa tergantung kepada negara
lain.
2)
Akan
tetapi kebutuhan pangan indonesia sebagian besar masih mengimport dari luar
meskipun berbagai program telah dicanangkan oleh pemerintah untuk mewujudkan
ketahanan pangan. Namun upaya tersebut belum mencapai hasil yang optimal karena
beberapa faktor.
3)
Dengan
potensi wilayah dan jumlah penduduk yang besar seharusnya kebutuhan pangan
dapat kita sediakan didalam negeri sendiri. Oleh karena itu pemberdayaan aparat
satuan kewilayahan dalam pertanian dan peternakan harus segera dimulai dan
dilakukan oleh seluruh rakyat indonesia baik secara perorangan, kelompok,
maupun besar-besaran oleh pemerintah dan pengusaha termasuk oleh Prajurit TNI
AD.
4)
Pengetahuan
pertanian
5)
Pengetahuan
peternakan
6)
Pengetahuan
perikanan
7)
Pengetahuan
penghijauan
8)
Membuat
rencana kegiatan
f.
Pencegahan teroris.
1)
Menurut
Undang-Undang No. 15 Tahun 2013,
terorisme adalah setiap orang (sekelompok orang) yang dengan sengaja
menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan, menimbulkan suasana teror atau
rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban bersifat
massal, atau kehancuran terhadap obyek vital yang strategis atau lingkungan
hidup atau fasilitas publik atau fasilitas internasional.
2)
Perpres
No. 12 Tahun 2012 tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) memiliki
kewenangan untuk menyusun dan mengeluarkan kebijakan, strategi, sekaligus
menjadi coordinator dalam bidang pencegahan perlindungan, deradikalisasi,
penindakan, penyiapan kesiapsiagaan Nasional, serta kerjasama Internasional.
3)
Gangguan
Kamnas
4)
Dampak
aksi radikal terorisme
5)
Tipologi
kelompok radikal
6)
Sasaran
rekruitmen radikal terorisme
7)
Pola
rekruitmen radikal terorisme
8)
Peran
apkowil dalam pencegahan radikal terorisme
g.
Pengetahuan Intel Teritorial. Bahan
keterangan yang sudah diolah dalam lingkup wilayah atau daerah sesuai batasan
geografi, demografi dan kondisi sosial yang diperlukan dan digunakan bagi
perencanaan dan pengambilan keputusan serta tindakan untuk kepentingan
Binter/Ops Ter.
1)
Ruang
lingkup geografi
a)
Iklim
cuaca
b)
Bentuk
medan
c)
Klasifikasi
medan
d)
Jenis
medan
e)
Sumber
daya alam
2)
Demografi
a)
Jumlah
dan pertumbuhan penduduk
b)
Penyebaran
penduduk
c)
Komposisi
penduduk
3)
Kondisi
sosial
a)
Ideologi
b)
Politik
c)
Ekonomi
d)
Sosial
budaya
e)
Hankam
h. Lima kemampuan
teritorial.
1)
Kemampuan
deteksi dini, lapor cepat dan cegah dini.
a)
Tahap
Perencanaan.
b)
Tahap
Persiapan.
c)
Tahap
Pelaksanaan.
d)
Tahap
Pengakhiran.
2)
Kemampuan
Menejemen Teritorial.
a)
Tahap
Perencanaan.
b)
Tahap
Persiapan.
c)
Tahap
Pelaksanaan.
d)
Tahap
Pengakhiran.
3)
Kemampuan
Penguasaan Wilayah
a)
Tahap
Perencanaan.
b)
Tahap
Persiapan.
c)
Tahap
Pelaksanaan.
d)
Tahap
Pengakhiran.
4)
Kemampuan
Perlawanan Rakyat.
a)
Tahap
Perencanaan.
b)
Tahap
Persiapan.
c)
Tahap
Pelaksanaan.
d)
Tahap
Pengakhiran.
5)
Kemampuan
Komunikasi Sosial.
a)
Tahap
Perencanaan.
b)
Tahap
Persiapan.
c)
Tahap
Pelaksanaan.
d)
Tahap
Pengakhiran.
i. Bakti TNI
1)
Pengertian-pengertian
a)
Bakti
TNI
(1)
Umum. Dharma bakti TNI dalam pengabdiannya
untuk mewujudkan cita-cita nasional.
(2)
Khusus. Pelibatan TNI sebagai komponen utama
pertahanan dalam membantu penyelenggaraan kegiatan kemanusiaan untuk menangani
masalah-masalah sosial dan kemanusiaan atas permintaan instansi terkait dan
atau atas inisiatif sendiri yang dilaksanakan secara bersama-sama dengan
instansi terkait dan seluruh komponen masyarakat lainnya.
b)
Karya
Bakti Kegiatan satuan atau perorangan
dalam penanganan masalah yang bersifat fisik maupun mental spiritual
dilaksanakan secara rutin atau inisiatif sendiri bersama masyarakat dalam
rangka bakti TNI untuk kepentingan masyarakat umum.
c)
Operasi
bakti. Peran serta TNI sebagai
alat Han Neg dalam rangka pembinaan wilayah dibidang fisik materil dan mental
spiritual dilaksanakan atas perintah Sprin Panglima TNI dengan memanfaatkan
tenaga, dana dan sarana dalam rangka bakti TNI yang dibatasi oleh ruang dan
waktu.
2)
Pokok
Pokok bakti TNI
a)
Untuk
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat guna memantapkan kemanunggalan
TNI Rakyat untuk didaya gunakan bagi kepentingan Pertahanan Negara Matra Darat.
b)
Sasaran.
Fisik maupun non fisik
c)
Hakekat
bakti TNI
d)
Tugas
pokok TNI dalam Bakti TNI
e)
Fungsi
bakti TNI
f)
Prinsip-prinsip
bakti TNI
g)
Sifat
Bakti TNI
h)
Tipe
dan bentuk penyelenggaraan Bakti TNI
i)
Kegiatan
bakti TNI yang telah dilaksanakan
j)
Peran
Bakti TNI
k)
Pengorganisasian
bakti TNI
l)
Tugas
dan tanggung jawab
m)
Pokok-pokok
kegiatan
n)
Koordinasi
dan integrasi
o)
Prosedur
pelaksanaan giat operasi bakti
p)
Prosedur
pelaksanaan kegiatan karya bakti
q)
Komando
dan pengendalian
j.
Pembinaan Pertahanan Wilayah. Landasan
hukum Bintahwil diantaranya adalah sesuai UU No. 3 Thn 2012 tentang pertahanan
negara yang diantaranya berisi tentang melaksanakan pemberdayaan wilayah
pertahanan di darat.
1)
Identifikasi
wilayah untuk menentukan tingkat klsifikasi wilayah binaan meliputi :
a)
Kriteria
wilayah.
b)
Klasifikasi
gawat.
c)
Klasifikasi
rawan.
d)
Klasifikasi
mantap.
2)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi.
a)
Kondisi
wilayah.
b)
Persepsi
ancaman.
c)
Pemberlakuan
peraturan perundang-undangan.
d)
Kesadaran
hak bela negara.
3)
Bentuk-bentuk
ancaman yaitu.
a)
Ancaman
dari luar.
b)
Ancaman
dari dalam.
4)
Bentuk-bentuk
gangguan yaitu.
a)
Gangguan
dari luar negeri.
b)
Gangguan
dari dalam negeri.
5)
Hambatan
yaitu.
a)
Ekses
yang timbul dari pembangunan.
b)
Penghayatan
Dan Pengamalan Pancasila yang belum mantap
c)
Keterbatasan
kemampuan ekonomi dalam sektor produksi, distribusi dan keseimbangan konsumsi.
d)
Masalah
disiplin nasional yang merosot
e)
Dll.
6)
Tantangan.
a)
Perkembangan
Iptek baik positif dan negatif.
b)
Pertambahan
dan penyebaran penduduk yang belum merata.
c)
Makin
menipisnya sumber daya alam.
d)
Perkembangan
kejahatan.
e)
Dan
lain-lain.
7)
Pelaksanaan
Bintahwil.
a)
Kegiatan
pembinaan kesadaran bela negara.
(1)
Tahap
perencanaan.
(2)
Tahap
persiapan.
(3)
Tahap
pelaksanaaan.
(4)
Tahap
pengakhiran.
b)
Kegiatan
penyiapan potensi pertahanan.
(1)
Tahap
perencanaan.
(2)
Tahap
persiapan.
(3)
Tahap
pelaksanaaan.
(4)
Tahap
pengakhiran.
c)
Kegiatan
pencegahan dalam rangka Bintahwil.
(1)
Tahap
perencanaan.
(2)
Tahap
persiapan.
(3)
Tahap
pelaksanaaan.
(4)
Tahap
pengakhiran.
k. Komunikasi Sosial.
1)
Umum. Proses interaksi antar
individu dan kelompok orang dalam kehidupan masyarakat yang memungkinkan
terjadinya pertukaran pesan atau hasil budaya manusia berupa bahasa, adat
istiadat/tradisi, ilmu pengetahuan dan sistem nilai yang dibutuhkan serta
memberikan manfaat sepihak / kedua belah pihak.
2)
Khusus
a)
Komsos
Sebagai Metode. Suatu cara yang
diselenggarakan oleh satuan TNI AD, berhubungan dengan perencanaan dan kegiatan
untuk memelihara serta mmeningkatkan keeratan hubungan dengan segenap komponen
bangsa guna terwujudnya saling pengertian dan kebersamaan yang memungkinkan
timbulnya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi pada kepentingan bidang
pertahanan negara.
b)
Komsos
sebagai kemampuan. Kemampuan
prajurit TNI AD dalam berkomunikasi dengan komponen masyarakat dan aparat
terkait lainnya guna terwujudnya saling pengertian dan kebersamaan yang
memungkinkan timbulnya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi pada
kepentingan bidang pertahanan negara.
3)
Langkah-langkah
Komsos.
a)
Sifat.
(1)
Secara
langsung.
(2)
Secara
tidak langsung.
b)
Peran.
(1)
Sebagai
sarana komunikasi.
(2)
Sebagai
sarana sosialisasi.
(3)
Sebagai
sarana untuk menyamakan visi, misi dan interprestasi.
(4)
Sebagai
sarana koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi.
c)
Organisasi. Penyelenggaraan komsos melekat pada fungsi
kowil, kegiatannya dilaksanakan oleh Kodim bersifat operasional dan Non
Satkowil melaksanakan Binter secara
terbatas.
d)
Tugas
dan Tanggung jawab.
(1)
Korem.
(2)
Kodim.
(3)
Koramil.
(4)
Sat Non Kowil.
e)
Syarat
personil.
f)
Unsur-unsur
Komsos.
g)
Bentuk-bentuk
Komsos.
h)
Faktor
yang mempengaruhi
(1)
Dari dalam
(2)
Dari luar
l.
Pengumpulan Data Teritorial. Kegiatan yang dikerjakan untuk mendapatkan data
aktual dan faktual tentang potensi dan kondisi wilayah sehingga ditemukan
perubahan dan perkembangan yang terjadi.
1)
Macam
Data Teritorial
a)
Menurut
jenis
(1)
Data
dasar.
(2)
Data
dinamis.
b)
Menurut
bentuknya
(1)
Data
kuantitatif
(2)
Data
kualitatif
c)
Menurut
sumbernya
(1)
Data
intern
(2)
Data
ektern
d)
Data
teritorial ditingkat koramil
(1)
Peta
wilayah
(2)
Peta
dislokasi
(3)
Peta
geografi ( SDA/SDB)
(4)
Peta
geografi ( Obvit )
(5)
Peta
geografi ( Rawan Bencana )
(6)
Peta
Demografi
(7)
Peta
Idiologi
(8)
Peta
Politik
(9)
Peta
Ekonomi
(10)
Peta
Sosbud
(11)
Peta
Hankam
(12)
Peta
Situasi
2)
Cara
Pengumpulan Data Teritorial
a)
Menentukan
macam data teritorial
b)
Menentukan
sumber data ( responden )
(1)
Sumber
data primer
(a)
Unsur
satuan sendiri
(b)
Unsur
satuan TNI lainnya
(c)
Badan
pemerintah daerah
(d)
Lembaga
sosial
(e)
Masyarakat
(2)
Sumber
data sekunder
(a)
Dokumen
(b)
Laporan-laporan
(c)
Surat-surat
(d)
Berita
media cetak
(3)
Cara
atau metode pengumpulan data
(a)
Wawancara
(b)
Observasi/pengamatan
(c)
Cheklist/angket
(d)
Kombinasi
(4)
Menggunakan
instrumen yang telah dipersiapkan. Memuat jenis data yang diperlukan dari
berbagai masalah yang ada hubungannya dengan masalah, meliputi :
(a)
Kisi-kisi
pertanyaan
(b)
Daftar
wawancara
(c)
Daftar
cheklist/angket
(d)
Daftar
observasi
c)
Pentahapan
Pengumpulan Data Teritorial
(1)
Perecanaan
(2)
Persiapan
(3)
Pelaksanaan
(4)
Pengakhiran
m.
Analisa kejadian. Kegiatan
penganalisaan data-data kejadian yang ada pada tabulasi data teritorial ( data
dinamis ) untuk menentukan klsifikasi wilayah dan sasaran kegiatan Binter ynag
telah ditentukan dalam penyusunan rencana kegiatan Binter Koramil dari Komando
Atas.
1)
Pengisian
tabulasi data teritorial
a)
Tahap
perencanaan
b)
Tahap
persiapan
c)
Tahap
pelaksanaan
d)
Tahap
pengakhiran
2)
Pengklasifikasian
wilayah
a)
Tahap
perencanaan
b)
Tahap
persiapan
c)
Tahap
pelaksanaan
d)
Tahap
pengakhiran
3)
Perumusan
sasaran kegiatan Binter.
a)
Perumusan
sasaran kegiatan binter koramil
(1)
Perumusan
sasaran Binter koramil sesuai dengan program saatuan komando atas yang meliputi
sasaran kegiatan yang bersifaat fisik dan non fisik dibidang Geo, Demo dan
Konsos.
(2)
Rumusan
sasaran kegiatan Binter Koramil sebagai usulan pada musyawarah perencanaan
pembangunan tingkat Kecamatan.
b)
Merumuskan
rencana kegiatan Binter Koramil
(1)
Tahap
perencanaan
(2)
Tahap
persiapan
(3)
Tahap
pelaksanaan
(4)
Tahap
pengakhiran
n.
Sunrengiat Binter. Merupakan
kegiatan lanjutan dari analisa kejadian pada proses ketatalaksanaan Binter
untuk koordinasi seluruh sasaran yang telah ditentukan sehingga seluruh sasaran
tersebut dapat terwadahi dalam rencana kegiatan Binter ( sesuai program Komando
Atas ).
1)
Tahap
perencanaan
a)
Membuat
rencana inventarisasi sasaran kegiatan binter koramil.
b)
Membuat
rencana koordinasi dengan instansi terkait yang berhubungan dengan rencana
pembangunan di kecamatan.
c)
Membuat
rencana penyusunan rengiat Binter koramil sesuai program Komando atas dan
sebagai usulan dalam musrenbang tingkat kecamatan.
d)
Membuat
rencana laporan hasil penyusunan rengiat Binter Koramil sesuai dengan program
Komando Atas.
2)
Tahap
persiapan
a)
Penyiapan
personil dalam sunrengiat Binter Koramil dalam rangka program Komando Atas.
b)
Penyiapan
sasaran yang akan dimasukkan dalam Rengiat Binter Koramil dalam rangka program
Komando Atas.
c)
Penyiapan
alat yang akan dipergunakan dalam Sunrengiat Binter Koramil.
d)
Menyiapkan
hal-hal lain yang menyangkut tindakan administrasi.
3)
Tahap
pelaksanaan.
a)
Menginventarisir
seluruh sasaran kegiatan Binter Koramil yang telah dirumuskan dalam proses
analisa kejadian ( perumusan sasaran kegiatan Binter )
b)
Menyelaraskan
seluruh sasaran kegiatan Binter Koramil dengan sasaran Progbinter Kodim yang
disampaikan melalui jukcan Dandim kepada Danramil.
c)
Menuangkan
sasaran Giat Binter yang telah diselaraskan kedalam Rengiat Koramil dng
penekanan :
(1)
Sasaran
kegiatan Binter dituangkan dalam Rengiat Koramil meliputi sasaran yang bersifat
fisik dan non fisik dibidang Geo, Demo, dan Konsos
(2)
Sasaran
kegiatan Binter dituangkan dalam Rengiat Koramil harus selaras dng program
Binter Kodim dan dapat dilaksanakan oleh Koramil selama satu tahun berjalan.
4)
Tahap
pengakhiran.
a)
Mengevaluasi
seluruh kegiatan Sunrengiat Binter Koramil.
b)
Melaporkan
Rengiat Binter Koramil sesuai program Komando Atas kepada Dandim dengan
tembusan Pasiter Dim
o.
Laporan kegiatan binter koramil. Menjamin keseragaman membuat laporan kegiatan Binter yang
dilaksanakan oleh koramil dalam rangka melaksanakan program komando atas harus
sesuai dengan kriteria laporan, mekanisme laporan, faktor personil/komunikasi
serta prosedur laporan yang dibuat secara rutin.
1)
Macam
laporan periodik
a)
Laporan
harian
b)
Laporan
mingguan
c)
Laporan
bulanan
d)
Laporan
triwulan
e)
Laporan
semester
f)
Laporan
tahunan
2)
Laporan
kegiatan binter sebagai usulan musrenbang Tk Kecamatan. Menjamin keseragaman
membuat laporan kegiatan binter sebagai usulan dalam musrenbang tingkat
kecamatan.
III.
PELAKSANAAN
PENDIDIKAN
10.
PELAKSANAAN
a.
Mekanisme
pelaksanaan pendidikan dilaksanakan secara teori dan praktek.
b.
Realisme
pelaksanaan pendidikan. Secara umum
pendidikan dapat berjalan dengan baik, dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana
waktu yang ditentukan.
c.
Kesiapan
siswa penguasaan materi.
1)
Penguasaan
terhadap materi baik teori maupun praktek yang dapat dilihat selama pelaksanaan
kegiatan pendidikan menunjukkan tingkat keterampilan mampu sehingga dibutuhkan
peningkatan (kursus) agar kemampuan ini semakin meningkat nantinya (mahir).
2)
Semangat. Secara umum seluruh peserta siswa didik
memiliki semangat dan motifasi yang tinggi dalam mengikuti setiap kegiatan
pendidikan yang telah dijadwalkan.
IV.
HASIL YANG DICAPAI
11.
HASIL YANG DICAPAI
a.
Secara
umum para siswa telah dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan.
b.
Penentuan
kelulusan dinilai dari sikap dan perilaku, penilaian pengetahuan dan
keterampilan, penilaian jasmani.
V.
PENUTUP
12. Demikian laporan
pelaksanaan kegiatan kursus Bintara teritorial TNI-AD TA.2014, secara
keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar walau masih ditemukannya
beberapa hambatan dalam penyelenggaraan pendidikan dilapangan yang selama ini
masih dapat diatasi.
Bintara Kodim 0507/Bekasi
Suwito
Serda NRP 31000381440879
|
Bekasi, Mei 2014
Bintara Kodim 0507/Bekasi
M. Ekwanudin
Serma NRP 3900167071069
|
Lampiran
:
1.
Foto
Copy Ijasah Kursus
2.
Foto Copy Daftar
Nilai